Teknologi berkembang dengan sangat pesat. Lalu, efek samping yang tercipta pun cenderung beragam. Salah satunya adalah prediksi sejumlah pakar bahwa di tahun 2016, robot seks akan menjadi tren terkini.
Melihat fenomena kehadiran robot untuk pemenuhan kebutuhanseks di tahun 2015, Dr Helen Driscoll, Leading Authority on The Psychology of Sex and Relationships University of Sunderland, mengatakan bahwa ketertarikan seksual dengan robot diperkirakan terus berkembang.
Driscoll mengatakan bahwa prefrensi seksual manusia pada robot ini memiliki istilah Ropobhilla.
"Kita berpikir isu seperti virtual reality dan robot seks dengan konteks norma saat ini. Tapi jika kita pikir kembali ke norma sosial tentang seks yang telah ada 100 tahun lalu, terlihat jelas ada perubahan yang cepat dan radikal," terang Driscoll.
"Saat ini virtual reality lebih realitis dan mendalam. Bahkan, dapat meniru mimik dan meningkatkan pengalaman berhubungan seks dengan partner manusia. Dapat dibayangkan jika ke depannya beberapa orang akan lebih memilih robot sebagai prefrensi seksual ketimbang dengan manusia sungguhan," urainya.
Mendukung Dr Driscoll, seorang peneliti robot bernama David Levy dari University of Maastricht mengungkapkan hal yang sama.
Menurut Levy, manusia di masa depan bukan hanya melakukan hubungan seksual dengan robot, tapi juga bisa jatuh cinta dengan robot.
Share :
